![]() |
Kampanye anti-hoax diadakan di tengah keramaian Car Free Day di Jalan Thamrin, Jakarta, Minggu (8/1/2016). - foto bersumber dari Kompastv |
Sejumlah pegiat media sosial dan anggota masyarakat sipil melakukan deklarasi Masyarakat Indonesia Anti-Hoax dan sosialiasi soal dampak negatif hoax.
Deklarasi ini menanggapi maraknya peredaran berita palsu alias hoax di media sosial di Indonesia belakangan ini.
Kegiatan yang ada di foto tersebut diadakan di tengah keramaian Car Free Day di Jalan Thamrin, Jakarta, Minggu (8/1/2017), ini diharapkan bisa menarik minat masyarakat agar memakai media sosial secara positif dan tidak menyebarkan berita palsu.
Harapan Masyarakat : "Harapannya, banyak yang akan tergerak bergabung dalam inisiatif memerangi hoax di masa depan, bisa melalui media, ormas, dan jalur-jalur lain," ujar Mamang Junet saat di wawancarai.
Mamang Junet mengatakan, inisiatif Masyarakat Indonesia Anti Hoax awalnya bermula dari perlawanan netizen Tanah Air yang berupaya memerangi hoax secara sporadis dengan membentuk grup-grup anti-hoax di media sosial.
Beberapa grup yang lahir karena gerah dengan maraknya hoax, antara lain Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci. Empat grup ini semuanya terdapat di Facebook.
Gerakan yang mulai bergulir ini lantas disatukan dalam wadah komunitas Masyarakat Indonesia Anti Hoax untuk melebarkan jangkauan hingga turut mencakup ranah online, dengan kegiatan, seperti sosialisasi dan workshop soal perlawanan terhadap hoax.
Komunitas Masyarakat Indonesia Anti Hoax tersebar dan aktif di berbagai daerah lain di Indonesia. Selain Jakarta, deklarasi Masyarakat Anti Hoax dan sosialisasi turut digelar serentak pada hari yang sama di Surabaya, Semarang, Solo, Wonosobo, dan Bandung.
Lebih lanjut, Septiaji menerangkan bahwa komunitas Masyarakat Indonesia Anti-Hoax di masing-masing daerah bergerak secara independen sesuai dengan pendekatan yang diperlukan.
"Jadi, misalnya di Yogyakarta pendekatannya lebih mengarah ke budaya, Surabaya lebih ke akademis. Semuanya beroperasi independen, kami hanya koordinasi," katanya.
1 comments:
terkadang penyebar hoax dari media nasional sendiri -_-
Jika Ada Masalah atau yang lainnya, berkomentar lah dengan sopan. :)
EmoticonEmoticon